Senin, 06 Maret 2023

BISNIS SANG PENIPU

 BISNIS SANG PENIPU

Para penipu bukan orang bodoh. Mereka adalah oknum yang sangat pintar. Pintar untuk mengelabuhi orang lain.

Dari pengalaman pribadi tertipu para penipu, memang kita harus waspada. Kurang cek and recek sebelum memutuskan sesuatu.  Sebagai bahan pengingat dan mudah-mudahan tidak menimbulkan banyak korban, saya sengaja posting tulisan ini.

Ini nomor WA yang digunakan oleh para penipu. 

WA: 0895423221900 (Mengaku dan menggunakan profil Haji Sugiono M.Pdi)

WA: +62 812-5242-0433 (bernama Fauzi, mengaku tinggal di Karangasem, pengasuh Yayasan yatim piatu). Dia pemilik rekening BRI dengan No Rek. 035401027659530



Kronologi Kejadian

(1) Sabtu, 4 Maret 2023, pukul 10:34 wita saya menerima pesan melalui aplikasi "Messanger" dari seseorang yang mengaku Haji Sugiono MPdi seperti di bawah ini. Senagaja saya buat screenshot untuk memudahkan menampilkan kejadian ini.

(2) Saya kirim proposal mini kepada orang yang mengaku sbg Haji Sugiono MPdi melalui nomor WA di atas (WA: 0895423221900) seperti di bawah ini.





(3) Senin 6 Maret 2023 dia mengirim bukti transfer (yang ternyata palsu) ke LAZISMU Badung sebesar 25jt dengan catatan 5jt diminta untuk mengirimkan ke sebuah Yayasan Al Amin. Lebih jelas dapat dilihat screenshot berikut ini. 








(4) Penipu memberikan nomor kontak seperti di atas.






(5) Sang penipu mengirim bukti transfer palsu ke-2 atas nama orang lain (rekan bisnisnya, katanya).




Hari ini, Selasa 7 Maret 2023, saya persiapkan laporan kepada polisi seperti dalam postingan ini.
Sebelum ke kantor polisi, saya akan ke bank tempat pembuatan rekening saya dan akan minta rekening koran. Tadi malam saya sudah menghubungi cutsmer servise pihak bank dan minta agar nomor rekening saya diblokir dulu (atas saran CS bank) dan dipersilakan melapor ke pihak polisi. Saya ikhlaskan kepada pihak polisi (untuk mengambil uang itu) jika pihak kepolisisan dapat membongkar para penipu ini. 












Kamis, 16 Juni 2022

Merancang Pagar Hewan Peliharaan dengan Kawat Pagar ANOA dan Pagar Harmonika Galvanis

 Merancang Pagar Hewan Peliharaan dengan Kawat Pagar

(Perbandingan Harga)


1. Kawat Pagar ANOA

Gambar di bawah diambil berdasarkan screen shoot memberikan gambaran perbandingan harga kawat pagar ANOA yang ditawarkan di sebuah Kabupaten di situs jual beli. Sangat gamblang perbandingan harga dengan ukuran Tinggi dan Lebar kawat pagar ANOA tsb. 

Ada 4 perbandingan harga dan ukuran kawat pagar ANOA yang ditawarkan di sebuah Kabupaten. Informasi tersebut paling tidak memberikan gambaran harga sehingga kita dapat merancanag dan mempersiapkan dana sesuai dengan anggaran yang dimiliki.


 

1). T: 90cm x P: 50m = 1.950.000 

2). T: 110cm x P: 50m = 2.3jt; 

3) T: 150cm x P: 50M = 3jt; 

4). T: 180cm x P: 50M = 3.7jt. 

2. Kawat Pagar Harmonika



Pricelist (daftar harga) kawat pagar harmonika galvanize

Diameter kawat 1,6mm 

Mesh 6x6cm Rp.22.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.26.000m2

Mesh 4x4cm Rp.33.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.42.500/m2

Mesh 2x2cm Rp.68.000/m2

Diameter kawat 2mm

Mesh 6x6cm Rp.33.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.37.000/m2

Mesh 4x4cm Rp.43.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.52.500/m2

Mesh 2x2cm Rp.85.000/m2

Misal kita memilih kawat pagar harmonika diameter 2mm dengan mesh (lubang tengah) 6x6cm dengan harga: 33.000 X 50m = Rp. 1.650.000,- 

Diameter kawat 2,7mm

Mesh 6x6cm Rp.47.500/m2

Mesh 5x5cm Rp.53.000/m2

Mesh 4x4cm Rp.72.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.93.000/m2


Diameter kawat 3,0mm

Mesh 6x6cm Rp.58.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.63.000/m2

Mesh 4x4cm Rp.78.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.97.000/m2


Diameter kawat 3,4mm

Mesh 6x6cm Rp.68.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.75.500/m2

Mesh 4x4cm Rp.94.000/m2


Kawat pagar harmonika coating pvc

Diameter kawat 2,7mm

Mesh 6x6cm Rp.43.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.48.000/m2

Mesh 4x4cm Rp.55.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.73.000/m2

Mesh 2x2cm Rp.95.500/m2


Diameter kawat 3,4mm

Mesh 6x6cm Rp.58.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.65.500/m2

Mesh 4x4cm Rp.83.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.98.000/m2


Diameter kawat 4,0mm

Mesh 6x6cm Rp.107.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.115.500/m2

Mesh 4x4cm Rp.145.000/m2

Sebagai contoh misalkan saja kita memerlukan panjang 100m2, kita tentukan saja untuk ukuran Diameter kawat 1,6mm Mesh 6x6cm Rp.22.000/m2. Maka kita perlu mengeluarkan dana sebesar 100x 22.000 = rp.2.200.000,-

Perbandingan Harga


Selisih kedua jenis pawat pagar di atas selisih dua kali lipat. Kawat pagar ANOA 10cm lebih tinggi dibandingkan dengan Kawat pagar Harmonika yang dijadikan contoh di atas. Harga kawat padar ANOA lebih tinggi dibandingkan dengan kawat pagar harmonika.

Harga kawat pagar Anoa (P: 50m T:1.1m) = rp.2.300.000,-

Harga pagar kawat harmonika/wajik (P: 50m T 1m) = rp.1.100.000,-

Harga kawat pagar Anoa 2x lipat lebih mahal dibandingkan kawat pagar harmonika.


JENIS KAWAT DAN UKURAN KAWAT ANOA





1) FK8-90-15 (direkomendasikan u/  domba)
FK8 = Jumlah lubang
90 = tinggi
15 = jarak lilitan lubang vertikal
2) FK9-110-15 (direkomendasikan u/ kambing, tdk bisa nerobos/loncat)
3) FK14-150-15 (direkomendasikan u/ pagar keliling)
4) FK16-180-15 (direkomendasikan u/
5) FK18-210-15 (direkomendasikan u/ 
6) FK20-195-7.5 (direkomendasikan u/ pagar ayam)

Tiang Pagar Kawat Harmonika/Pagar Kawat ANOA

Idealnya tiang masing-masing terbuat dari besi/pipa besia yang kuat. Tapi kembali ke masing-masing anggaran yang ada.  Alternatif lain untuk menekan harga adalah dengan menggunakan tiang pohon atau batang kayu yang mudah hidup. Jika di kebuk sudah ada pohon-pohon besar yang sudah tumbuh, kita dapat langsung manfaatkan sebagai tiyang. Jika belum ada kita bisa menanam secara stek batang yang cukup besar untuk menahan beban kawat tersebut.


Merancang Pagar Hewan Peliharaan dengan Kawat Pagar 

Selasa, 14 Juni 2022

Ternak Ayam Pagar Jaring, Ternak Ayam Sistem Semi Umbaran

 Ternak Ayam Umbaran Pagar Jaring, Ternak Ayam Sistem Semi Umbaran

Sembada, Karangreja, Kebumen, Jawa Tengah





1) Ternak Ayam Semi Umbaran Pagar Jaring Nilon



2) Ternak Ayam Semi Umbaran Pagar Jaring Bekas

3) Ternak Ayam Semi Umbaran Pagar Jaring

4) Ternak Ayam Lokal Umbaran dan Pagar Jaring Nilon

5) Pagar Jaring Kandang Ayam Harga Ramah Kantong

Jaring nilon dapat berfungsi sangat banyak,. Jaring ini multifungsi bisa digunakan untuk jaring kandang ayam, jaring burung, jaring berkebun dll.




6) Jaring Kandang Ayam Harga Ekonomis 

Pilih Jaring tinggi 3 meter. Bagian bawah pakai bambu atau kawat ram agar ayam tidak tersangkut jaring kalau saling kejar-kejaran.  Bagian atas dipasang jaring juga untuk menghindari ayam terbang keluar, jika ingin ideal. Yang penting ayam selalu terpenuhi makanannya, maka ayam tidak maun kabur. 




Ternak Ayam Sistem Pagar Jaring, Ternak Ayam Sistem Semi Umbaran

Membuat Pagar Kambing dan Domba: Pagar Hidup plus Jaring Plastik

 CARA MEMBUAT PAGAR KAMBING: PAGAR HIDUP PLUS JARING PLASTIK

Pagar Hidup Plus Jaring Plastik

Cara berikut ini adalah model pembuatan pagar hewan peliharaan seperti kambing atau domba, sapi, ayam dll.

Langsung saja, cara yang paling ekonomis dan bertahan bertahun-tahun adalah menggunakan pagar hidup yakni berupa tanaman hidup. Tanaman hidup yang dimaksud dapat berupa pohon singkong, pohon lamtoro, gamal dll. 

Pagar Hidup

Pagar Hidup berupa tanaman pohon

Jika ingin lebih rapat lagi dapat ditambahkan jaring plastik. Berapa ketebalan jaring palstik yang digunakan? Tergantung anggaran yang kita keluarkan dengan mempertimbangkan segi ekonomisnya.  Pertimbangan agar anggaran tidak terlalu tinggi dan keingian beternak dapat segera terealisasi adalah dengan menggunakan pagar hidup ditambah jaring plastik seperti gambar yang disertakan dalam tulisan ini. 

Daun dari pagar hidup juga dapat dijadikan pakan hewan ternak yang kita kelola. Dwi fungsi pagar hidup: sebagai pagar plus sumber pakan bagi hewan peliharaan.

Pagar Hiudp plus Kawat Berduri


Pagar Hidup plus sumber pakan


Pagar Hidup Batang Randu


Pagar Hidup Pohon Singkong

Pagar Hidup Plus Kawat ANOA

Pagar Kawat Merk ANOA dapat memakai tiang besi di cor atau yang sederhana tiang pohon atau batang pohon seperti gambar di atas dan di bawah.

Pagar Kawat Harmonika Tiang Beton


Tiang beton pinggir


Agar tidak kendor, tambahkan kawat di tengah agar kencang juga


Bahan Pagar Kawat Harmonika




Kawat Harmonika: Kawat Pagar ternak


Kawat Harmonika Tinggi 1M; Panjang: 25m harganya rp.550.000 (limaratus limapuluh ribu rupiah)


Pagar Kawat Harmonika relatif terjangkau harganya dan tingkat keawetannya sangat tinggi.


A. Membuat Pagar Hidup Tanah Susukan
B. Menanam hijuan bahan pakan hewan: 1) Lamtoro Biji, 2) Ketela Karet/Biasa, 3) Kelor, 4) Kates Jepang, 5) Pisang
C. Lepas Kambing Umbaran dan Ayam umbaran (Jika A dan B sudah terpenuhi)
D. Manfaatkan hutan kebun orang lain sebagai lahan angon



Video Pagar Hidup Plus Jariang Plastik

 CARA MEMBUAT PAGAR KAMBING: PAGAR HIDUP PLUS JARING PLASTIK

Minggu, 12 Juni 2022

Kandang Lantai Tanah atau Kandang panggung?

 Kandang Lantai Tanah atau Kandang Panggung?

Video 1 Membajak Sawah Ditemani Burng Bangu di Tengah-tengah Bangunan Villa (Seminyak)


Dari sekian banyak video yang diunggah di youtube, kebanyakan peternak kambing atau kambing domba di Indonesia memilih membuat kandang ternaknya dengan sistem kandang panggung. Sampai detik ini saya belum menemuai seorang peternak [un baik peternak skala kecil maupun sakala besar yang membuat kandang sistem lantai. 

Yang pernah saya saksikan film di youtube, peternakan besar dan modern di Australia dan di negara-nera yang sudah maju, tidak ada yang memakai sistem kandang panggung. Semua kandang lantai berlapis rumput kering atau diumbar di padang gembala  tanpa ada kandang dan tempat berteduh, keculali berteduh di bawah pohon jika ada pohon. Padahal mereka mengalami 4 musim yg sangat ekstrim, jika musim panas cuaca panas sekali dan rerumputan mengering, dan ternyata kambing bisa bertahan. Kenapa kita neko2 dengan modal cupet dengan membangun kandang panggung?

Dulu ketika saya kecil di kampung saya justru sebaliknya. Tidak ada satupun orang yang membuat kandang kambing sistem panggung, tapi semua menggunakan kandang lantai, bahkan lantai tanah. Seahri-hari kambing dikandangkan dan nanti dipasok makanan berupa daun-daunan dan diberika pada sore hari menjelang matahai terbenam. Dt kampung saya belum pernah ada yang menggembala kambing peliharaannya. Alasanya jika kabing digembalakan, kotoran dan kencingya akan jatuh tercecer di mana-mana. Jika dikandangkan full sepanjang hari, maka kotoran dan kencingnya serta sisa-sisa makanan terkumpul di satu tempat dan terfermentasi secara alamiah sehingga menjadi pupuk yang bagus untuk tanaman. Di samping itu, sistem kandang lanati tanah beralaskan sisa-sisa makanan daun-daunan dapat menjadi "kasur" yang hangat bagi kambing dan aman bagi bayi kambing yang baru lahir.

Kandang kambing sistem lantai juga relatif murah bahkan jauh lebih hemat biaaya dibanding dengan kandang sistem panggung. Kandang panggung juga memerlukan tenaga khusus untuk membersihkan setiap hari. Jika sistem kandang lantai, tidak memerlukan pembersihan khusus, karena sisa makanan daun-daunan akan menjadi bahan pupuk bersama dengan kotoran dan kencing kambing.

Vedio 2 Meratakan Tanah Sawah setakh dibajak

Filosofi Bangungan Sistem Panggung

Bangunan apa pun, entah itu bangunan gedung, rumah, maupun kandang ternak sebenarnya memiliki filosofi dasar. Bukan asal membuat pangunan panggung. Di daerah yang banyak rawa, seperti beberapa bagian di Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi, maka masyarakat di situ akan memilih bangunan sistem panggung. Mereka menyesuaikan dengan alam sekitarnya. kayu juga relatif lebih mudah didapatkan sehingga mereka memilih bangunan dari kayu, dari tiang, lantai, dinding bahkan atap juga dari kayu. 

Bangunan sistem panggung lazimnya dibangun di daerah berair dan gampang tergenang. Untuk menghindari genangan air yang cukup luas para masyarakat di situ akan membangun rumah dll sistem panggung. Bangunan panggung juga dimaksudkan untuk menghindari ganggung binatang liar, baik baik binatang melata maupun binatang berkaki empat. 

Di daerah kering yang tidak tergenang air dan bebas dari gangguan binatang liar sebenarnya tidak memerlukan bangunan sistem panggung. Bangunan non-panggung yakni bangunan yang landung bersentuhan dengan tanah jauh lebih hemat dibanding kan dengan sistem panggung.


Video 1 Kunjungan ke Peternakan Kambing di Bali

Inilah kunjungan penulis ke sebuah peternakan kambing yang cukup besar yang berdiri di lahan seluas 600m2. 



Video 2 Gambaran sekilas tentang proses pembuatan silase pakan ternak


 Kandang Lantai Tanah atau Kandang Panggung?

Kamis, 09 Juni 2022

Kolam Ikan dan Padang Gembala Domba

 Kolam Ikan dan Arena Padang Gembala Domba di Pagar Alam

(Jimbaran Bali, Jumat 10 Juni 2022)


Dua video ini menawarkan sisi lain penambahan pemanfaatan lahan kolam ikan yang sangat fantastis luansya, dua hektar!. Apa yang dapat ditambahkan? Ya, tanpa menganggu keberadaan dan keberlangsungan kolam ikan ikan seluas 2 hektar ini, perlu ditambahkan fungsi dan pemanfaatan sisi dan pinggir sekitar kolam., sehingga menjadi kolam ikan plus. 

Dua video ini bukan video kolam ikan di Jimbaran dan bukan pula di belahan Pulau Bali yang lain. Di mana pun kolam ikan ini sangat perlu sisi kolam ini dimanfaatkan untuk peternakan yang lain selain ternak ikan. Apakah nanti tidak mengganggu keberadaan kolam ikan yang sudah terlebih dahulu ada? Tentu tidak! Kenapa harus mengganggu, justru menambahkan fungsi dan memaksimalkan pemanfaatan lahan kolam ini. Ya, itu paling tidak imajinasi Pak Cik ketika menonton video ini. "Ah, barangkali ini cuma khayalan kosong saja". Boleh saja orag mengatakan ini sekadar khayalan belaka. Memang ini baru sebatas khayalan setelah menonton video ini. Tetapi khayalan iyu perlu dicoba dan diwujudkan dengan cara yang sederhana dan tanpa memerlukan biaya yang banyak. Semacam uji coba lah. Jika perlu Pak Cik yang menjadi "penjaga" dan "pengembala". 


Apa yang perlu dijaga dan digembala? Bukankah kolam ikan itu sudah berjalan dan aman-aman saja. Betul, biarkan kolam ikan dan ikannya hidup dan berjalan sesuai apa yang sudah terjadi dan berlangsung selama ini. Ikan-ikan lele dan ikan gabus di dalamnya itu hidup dan berkembang tanpa terganggu oleh munculnya "ternak baru" di sampingnya.

Sama dengan imajinasi Pak Cik sewaktu melihat foto dan video kebun karet dan kebu sawit yang Pak Cik unggah di blog kemarin (lihat Potensi Ternak Hewan di Pagar Alam). Pinggir kolam itu dapat dimanfaatkan juga sebagai arena gembala kambing dan domba. Itu khayalan dan imajinasi yang terlintas di pikiran Pak Cik setelah melihat video dan foto yang ada. Yah, ini kan baru sebatas khayalan. Ya betul, akan lebih pas lagi jika Pak Cik dapat menyaksikan langsung dengan mata kepala Pak Cik dan dapat melihat sekitarnya, kira-kira ternak apa yang dapat ditambahkan untuk memanfaatkan kebun sawit, kebun karet, dan kolam ikan yang sangat luas itu? Ya ternak kambing domba, kambing Jawa, dan atau sapi. Cukup dilepas hewan-hewan tersebut dan biarkan mereka merumput sendiri di kebun dan sisi kolam. Sepertinya ide dan khayalan Pak Cik perlu dicoba. Sederhana kok dan tidak perlu modal biaya yang banyak. Cukup datangkan bibit kambing Jawa atau kambing domba, atau sapi. Jika kambing Jawa atau domba berapa banyak yang diperlukan? Tergantung. Dalam khayalan Pak Cik yang sederhana ini ya.... bisa dimulai dari 5 ekor dulu, sebagai uji coba. 1 jantan plus 4 ekor betina. Ini uji coba untuk melihat aman atau tidak dari gangguan apa saja. Sepertinya daerahnya sih aman-aman saja dari gangguan binatang lain dan gangguan lain-lain. Jika cukup aman... terserah mau nambah berapa ekor lagi. Sepuluh, lima belas, dua puluh, dua lima..... lihat saja sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada. Tampaknya sekali lagi ternak kambing dan domba dan atau sapi belum dilakukan oleh masyarakat Pagar Alam, baik ternak secara sederhana dengan dilepas di kebun maupun ternak secara modern yang dikandangkan secara besar.

Semoga ide sederhana ini dapat diwujudkan. Ide, bagi Pak Cik itu sama dengan doa. Ya, doa. Doa itu bukan hanya untuk diri sendiri tapi doa harus dipanjatkan untuk orang lain juga. Ya, Pak Cik juga sedang berdoa, semoga tanah kebun yang sangat sempit di kampung yang sekarang berubah menjadi hutan tanpa pernah diinjak oleh pemiliknya  pada suatu saat dapat berubah menjadi lahan perkebunan dan peternakan mini. Kenapa disebut perkebunan dan peternakan mini? Ya, karena lahannya tidak seluas lahan di Pagar Alam. 

 Kolam Ikan dan Arena Padang Gembala Domba di Pagar Alam

Kebun Sawit dan Kebun Karet Pagar Alam Sumatera Selatan

 Kebun Kelapa Sawit dan Kebun Karet di Pagar Alam Sumatera Selatan


Gambar 1 Pohon Kelapa Sawit

Gambar 2 Indri Siswandi, Pemilik Kebun Kelapa Sawit
 

Gambar/foto di atas dikirim oleh saudara saya yang tinggal di Pagar Alam Sumatera Selatan (Senin, 6 Juni 2022). Saya sendiri belum pernah bertemu muka secara langsung dengan saudara yang satu ini. Teknologi komunikasi telpon pintar yang menfasilitasi sehingga saya dapat berkomunikasi dengannya. Ia merupakan salah satu putra dari kakak sepupu saya dari fihak Bapak. Berarti ayahnya adalah keponakan Bapak saya. Saya juga belum pernah bertemu muka dengan kakak sepupu saya yang bernama Sugeng. Kalau di kampung saya mesti memanggilnya dengan sebutan Kakang Sugeng. Foto di atas adalah salah satu putra Kakang Sugeng, kakang sepupu saya. Namanya Indri Siswandi. Saya dan dia kenal melalui media komunikasi telpon pintar. Ka[an saya bisa bertemu muka dengannya? Wallahu a'lam. Jarak fisik memisahkan saya dan dia. Dia tinggal. lahir dan dibesarkan di Pagar Alam Sumatera Selatan, sedangkan saya tinggal di Bali.

Mengapa saya harus tulis dan fotonya saya cantumkan di sini? Alasan yang paling sederhana adalah agar mudah saya menyimpan dan mendokumentasikannya. Jika suatu saat saya memerlukan menjadi lebih mudah. Dan saya baru terpikirkan untuk mendokumentasikan di blog saya saat ini. Setelah ini saya coba lacak kembali foto-foto yang pernah ia kirimkan beberapa waktu yang lalu.  

Foto di atas diambil dengan latar belakang kebun karet miliknya. Begitu juga dengan video di bawah ini berisi gambar di kebun karet yang katanya tidak jauh dari tempat tinggalnya. Hanya 10 menit perlu waktu untuk sampai ke kebun karet ini, katanya melalui video call Senin 6 Juni 2022 yang lalu.  

Saya juga agak lupa kapan pertama kali saudara saya ini menghubungi saya melalui pesan singkat WA. Mudah-mudahan nanti bisa saya lacak kembali. 

Kapan Kang Sugeng (ayah saudara Indri) meninggalkan kampung kelahirannya menuju Pagar Alam Sumatera Selatan? Menurut informasi dari adiknya, Kang Basirun, yang pernah menjadi carik (sekretaris desa) Kang Sugeng berangkat merantau meninggalkan kampung halaman pada tahun 1956. Berarti saya belum lahir waktu itu dan berarti saya tidak pernah bertemu muka dengan Kang Sugeng di kampung kelahiran dulu. Dari foto yang pernah saya terima, saya menjadi teringat karena postur tubuh dan wajahnya persis seperti Kang Sarbini alias Kang Parno yang tinggal di kampung. Akan dilanjutkan....... dan dilengkapi dengan foto-foto lain yang masih dilacak....


Video 1 Saudara Indri di Kebun Karet 

Apa yang terlintas dalam pikiran saya ketika melihat foto dan video kebun karet dan kebun kelapa sawi yang saya terima? Mungkinkah kebun itu dimanfaatkan sebagai kebun gembala kambing, sapi atau kerbau? Kalau sapi dan kerbau terlalu berat, yang terlintas dalam pikiran saya adalah dijadikan lahan tambahan sebagai kebun gembala kambing, baik kambing Jawa randu atau Kambing kacang maupun kambing domba.  Yang perlu dipertimbangkan adalah cukup amankah dari gangguan binatang buas dll. Sepertinya belum ada peternak kambing, sapi atau kerbau di Pagar Alam yang memanfaatkan kebun sawit dan kebun karet sebagai ladang gembala hewan ternak. Video penggembala alias tukang angon kambing domba dapat ditemui di daerah Lampung dan Sumatra Utara. Hanya saja untuk di daerah Pagar Alam maupun daerah di Sumatra Selatan belum pernah menyaksikannnya.


Gambar 3 Di Jalan Tengah Kebun Kelapa Sawit (?)

Gambar 4 Di Depan Sawah Tanaman apa ya? Kedelai?

Gambar 5 Di Kebun Kelapa Sawit

Gambar 6 Di Pinggir Jalan Pagar Alam (?)

Gambar 7 Sawit siap angkut

Gambar 8 Gabah Hasil panen

Gambar 8 tampaknya sawah yang terbentang di sebelah kiri jalan. Sepertinya karung-karung yang ada berisi gabah hasil panen. Saya kurang tahu, tapi biarlah nanti saudara saya yang akan meluruskan kalau informasi yang saya tulis ini kurang pas. Tulisan ini akan selalu di-update dan diteruskan karena ini baru pendahuluan saja......

Kebun Kelapa Sawit dan Kebun Karet di Pagar Alam Sumatera Selatan