Kamis, 18 Desember 2014

mental pengusaha


Tenan, Telaten, Teges, Tegel:
Mental Wirausaha


Saat hendak menulis salah satu postingan di blog ini (maklum baru belajar buat blog), saya belum memiliki naskah atau artikel (baik singkat maupun panjang). Begitu muncul entri baru, spontan muncul dalam benak saya untuk mengisi entri tersebut dengan kata "Mental Pedagang". Awalnya yang terpikir adalah judul "Mental Dagang", akan tetapi kemudian terlintas dalam pikiran saya untuk menambahkan awalan  pe- dan akhiran-an sehingga jadilah judul "Mental Pedagang" seperti terbaca di sini. 

Karena entri itu menggunakan kata "Mental Padagang", maka saya berpikir masalah lain yaitu apa judul naskah yang hendak saya tulis. Apa ya yang pas..... Dalam waktu yang tidak lama teringat bahwa saya pernah mebaca buku yang berjudul "Negara Dagang". Saya lupa penulis buku tersebut. Ya baik nanti saya cari buku tersebut di rak buku yang lumayan banyak itu.

Perkembangan berikutnya, saat saya hendak meng-edit naskah ini, terlintas ide baru. Judul itu harus saya ubah. Perubahan itu bisa dilihat dan dibaca diatas, yaitu menjadi: "Tenan, Telaten, Teges, Tegel: Mental Wirausaha". Kalau Anda baca judul ini. bagi yang tidak memiliki latar belakang bahasa Jawa, bisa jadi Anda mengerutkan kening. Oleh karenanya jika Anda tertarik untuk menyimak, tentu Anda akan mendapatkan gambaran apa yang dimaksud dengan empat istilah itu. Orang sering menyingkat keempat istilah itu dengan mengambil huruf pertama dari empat istilah itu, yaitu 4T atau T4. Pasti Anda sudah dapat mengira-ira apa kepanjanga dari T4 atau 4T itu. Kalau masih bingung, silakan baca kembali judul tulisan ini. Karena 4T atau T4 itu diambil dari kahasanah bahasa Jawa, maka konsep 4T atau T4 itu sesuai atau berdasarkan filosofi Jawa. Bahwasanya menurut filosofi orang Jawa, untuk menjadi wirausaha, Anda harus memiliki mentalitas 4T atau T4 seperti yang akan dijelaskan satu persatu di bawah ini.

T pertama: Tenan

Dalam filosofi Jawa, seorang yang ingin menjadi wirausahawan harus memiliki mentalitas tenan. Tenan itu sama dengan "bersungguh-sungguh". Dengan kata lain, wirausahan tulen, jika dianalisis menurut kriteria filosofi Jawa, yang pertama adalah memiliki mentalitas bersungguh-sungguh. Tidak mungkin seorang menjadi wirausahawan jika ia tidak bersungguh dalam berusaha. Tentu saja filsafat tenan itu menyangkut segala bidang, bukan hanya dalam bidang usaha atau bisnis. Jika Anda cermati, istilah "wirausaha" yang terdiri dari dua kata yaitu "wira" dan "usaha" juga berasal dari istilah bahasa Jawa, paling tidak untuk kata "wira". "Wira" itu sama dengan istilah "pemberani" dalam bahasa Indonesia. Pemberani dalam bidang apa? Dalam konteks pembiaraan ini adalah pemberani dalam menjalankan "usaha" atau bisnis. Seorang usahawan adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam menjalankan usahanya atau bisnisnya. Seorang pengusaha adalah orang yang berani dan bersungguh dalam membangun dan menjalankan bisnis atau ushanya.

T kedua: Telaten

Kata telaten itu sama dengan "tekun" atau "tekun dan teliti atau cermat" dalam bahasa Indonesia. 

T ketiga: Teges

Teges itu cerdas.

T keempat: Tegel

Tegel atau  tega, yakni tegas dalam mengambil keputusan terutama yang berkaitan dengan masalah usaha atau bisnisnya. Dalam bahasa Inggris ada pernyataan yang berbunyi: business is business; friend is friend. Bisnis ya urusan bisnis; sedangkan urusan kawan ya urusan kawan. Urusan bisnis tidak boleh terganggu di saat berhubungan dengan kawan. Urusan bisnis harus dipisahkan dengan urusan kawan. Jangan sampai urusan bisnis kemudian terganggu atau tersendat-sendat gara-gara perilaku seorang kawan yang tidak tahu urusan bisnis. Karena pemilik usaha itu adalah kawan saya, kemudian saya semena-mena dengan dia. Saya malah 'mengganggu' dengan cara meminta fasilitas kepadanya. Saya minta gratis. Pola pikir semacam ini akan mengganggu jalannya usaha seseorang. Oleh karena itu, seorang pengusaha rata-rata adalah orang yang sangat "tega" mengeksekusi urusan bisnisnya, sekalipun dengan kawan sendiri. Itulah mental pengusaha dalam filosofi Jawa: Tenan, Telaten, Teges, Tegel.

batu permata, batu mulia, batu giok, batu ginandong


Batu Permata, Batu Mulia, Batu Giok, Giok Aceh, Batu Ginandong

Para penggemar batu akik atau batu permata, terutama di daerah Jawa Tengah, mengenal dengan baik mana batu yang baik dan yang bukan. Ternyata salah satu daerah yang sangat terkenal dengan batu akiknya adalah Desa Ginandong. Desa ini masuk wilayah Kabupaten Kebumen sebelah utara. Memang Kabupaten Kebumen terkenal dengan batu-batuannya yang sangat kaya. Katanya terkaya di Asia Tenggara. Ini bukan sekadar isapan jempol. Di desa Karangsambung, Kecamatan Sadang, ada laboratorium geologi milik Institut Teknologi Bandung. Mahasiswa Geologi sering melakukan penelitian dan praktik kerja di daerah ini. 

Sepanjang aliran sungai Lukulo, sebagai bagian dari Kabupaten Kebumen bagian utara, juga kaya dengan batuannya. Banyak mahasiswa geologi ITB melakukan survey dan penelitian di lereng pinggir sungai ini. Mereka sering mengorek-orek tanah menggunakan sejenis palu bertanduk. 

Saya sendiri meskipun berasal dari salah satu desa di aliran sungai Lukulo tidak tahu kalau batu akik yang sangat terkenal berasal dari aliran sungai Lukulo yang membelah dan menjadi batas desa kami dengan desa timur sungai.  Saya baru kemudian teringat batu Ginandong setelah mendapat kiriman batu giok dari seorang kawan dari Aceh.


Batu Permata, Batu Mulia, Batu Giok, Giok Aceh, Batu Ginandong

jaring ikan


Jaring Ikan

Pada masyarakat tradisional, kita dapat mengidentifikasi bahwa cara anggota masyarakat itu melakukan aktivitas baik aktivitas ekonomi maupun aktivitas sosial, mereka menggunakan alat bantu tradisional juga. Salah satu yang akan saya tulis di sini adalah alat untuk mencari ikan. Alat yang digunakan untuk mencari ikan itu adalah bubu (wuwu, Jawa), langge, seser, jala, dan jaring. Di kampung saya dulu ada orang yang sangat pandai membuat bubu. Bubu sebagai alat pencarian ikan ini terbuat dari rangkain bambu berbentuk lidi. Saya tidak tahu apa sekarang masih ada bubu di kampung saya atau tidak. Ada juga seorang pembuat jala sekaligus tukang mencari ikan memakai jala. 

Penggunaan bubu hanya di letakkan di pinggir sungai yang aliran airnya tidak terlalu deras. Sepanjang bubu itu dapat diletakkan dan tidak hanyut, maka itu yang dikehendaki. Jadi bubu itu hanya ditaruh sedemikian rupa dan ditinggal oleh pemiliknya. Jikalau dipasang pada sore hari, maka pada malam atau pagi hari barulah bubu itu diangkat untuk dilihat apa hasilnya.

Jaring hampir sama cara penggunaannya. Jaring itu dipasang dengan tujuan untuk menjebak dan menjerat ikan. Pemilik jala cukup mengawasi di darat. Jika merasa ada ikan yang terjebak dan terjerat, barulah ia masuk ke air dan memungut ikan yang tersangkut di jaring itu.

Penggunaan langge, seser, jala, dan memerlukan aktivitas dan keaktifan pemiliknya. Pelangge harus memegangi alat langge itu sepanjang malam sambil mengawasi apakah ada ikan yang terjebak masuk langgenya atau tidak. Jika ada ikan yang kesasar masuk, maka segera diangkat langge itu agar ikan itu dapat di tangkap.  Saya agak ragu apakah sekarang masih ada alat penangkap ikan secara tradisonal yang disebut langge, seser, bubu, jaring, dan jala.

Jaring Ikan

Minggu, 14 Desember 2014

tips ternak kenari, cara ternak kenari


CARA TERNAK KENARI BAGI PEMULA

Pengantar

Seorang kawan dari kota Malang harus kembali ke Denpasar karena pesawat yang ditumpangi tidak dapat mendarat di bandara Malang. Cuaca yang kurang baik, mengharuskan pesawat kembali ke bandara Ngurah Bali. Dia (dan kawannya) menelpon saya. Singkat cerita saya jemput dia dan kawannya di bandara Ngurah Rai Bali. Ngomong-ngomong ternyata ia seorang penghobu burung kenari. Daripada menginap di hotel, saya ajak menginap di "istana" saya di kawasan Jimbaran yang jaraknya kurang lebih 10km dari bandara Ngurah Rai Bali.
Selama bermalam di "istana, saya juga untuk berguru kepadanya tentang cara memelihara burung kenari. Tak ada salahnya mumpung ada "dosen" tamu gartis. Ia juga ternyata penggemar batu permata. Kebetulan saya mendapat kiriman batu giok dari kawan di Aceh. Saya juga tanyakan keaslian batu tersebut sekaligus untuk membentuk batu giok tersebut menjadi batu permata (cincin). Berikut ini catatan singkat saya dari kuliah dua jam tentang "cara ternak kenari bagi pemula".

I. JENIS KENARI

1) Stomer: ciri badan kecil tapi cepat dewasa (dilihat dari postur tubuh dan kepala)
2) Lokal/Lokal Super (Loper). Agak besar, dibandingkan stomer.
3) AV (anakan varietas)
4) F1 dst 

Untuk pemula, pelihara saja kenari berikut ini.
a)  Lokal Super (loper). Sepasang harganya sekitar 150rb rupiah    (harga di kota Malang, Jatim).
b) Tembean (betina siap kawin) + JM (Jantan Muda siap kawin). Bibit in sudah siap bertelur: 
c) Babon lokal + JM.
    Babon 3-5 ekor + JM 1 ekor (maksudnya, babon 3 atau 5 ekor dapat dijodohkan dengan 1 pejantan)

Cara menjodohkan:

Kandang I: Babon 1 + JM = bertelur. Pindahkan JM ke kandang II
Kandang II: Babon 2 + JM =  bertelur. Pindahkan JM ke kandang III dst.
JM yang sudah pernah kawin disebut "pemacek".

Masa eram telur: 2 pekan. Setelah 3 pekan, babon sudah siap kawin lagi.

Ciri jantan: ngoceh. Betina: tidak ngoceh.
Harga Babon sekitar 300rb. JM sekitar 250rb (Harga di Malang)

II. Pakan

1) Kenari set 2kg
2) Biji sawi 1/2kg
3) Niger (untuk cuaca dingin) 1 ons
4) Sayur (sawi putih) dan Sla (serat). Sawi putih banyak air. Sla banyak serat.
5) Telur Puyuh (matang), untuk anakan umur 3 hari s/d 3 bulan. Telur rebus matang diparo disunduk dan ditaruh di kandang.

III. Ciri Birahi

Jantan: a) jika ditiup duburnya kelihatan besar. b) bulu dada tipis (jantan dan betina sama).

Tingkah laku birahi: a) matuk-matuk kertas (naluri bikin sarang). b) masukkan jantan agar kawin.
Agar cepat birahi, semproti dengan air (dapat diberi tempat air yang agak besar biar mandi sendiri).
Alas koran dapat dibersihkan sekali sepekan (jika mau 2X /pekan).

Jenis Warna Kenari

1) Merah Lokal (Merlok) - harganya lebih mahal daripada kuning wortel.
2) Kuning wortel
3) Kuning podang
4) Hijau Botol (mahal)
5) Hijau biasa (Romeo).
Silangan: Hijau botol + Kuning wortel menjadi BON Kuning/Bon Hijau.


CARA TERNAK KENARI BAGI PEMULA


Contoh foto Jenis dan warna kenari.

http://saudagar-indo.blogspot.com
kenari YS merah

kenari romeo

kenari JM AF kuning podang

kenari F1 bon

kenari F1

kenari anakan AF Bon
III Persiapan Kandang Kenari click Persiapan Kandang 
     3.1 Kandang Kenari Model Kabinet click di sini.
     3.2 Kandang Model lain click here


CARA TERNAK KENARI BAGI PEMULA