Kamis, 16 Juni 2022

Merancang Pagar Hewan Peliharaan dengan Kawat Pagar ANOA dan Pagar Harmonika Galvanis

 Merancang Pagar Hewan Peliharaan dengan Kawat Pagar

(Perbandingan Harga)


1. Kawat Pagar ANOA

Gambar di bawah diambil berdasarkan screen shoot memberikan gambaran perbandingan harga kawat pagar ANOA yang ditawarkan di sebuah Kabupaten di situs jual beli. Sangat gamblang perbandingan harga dengan ukuran Tinggi dan Lebar kawat pagar ANOA tsb. 

Ada 4 perbandingan harga dan ukuran kawat pagar ANOA yang ditawarkan di sebuah Kabupaten. Informasi tersebut paling tidak memberikan gambaran harga sehingga kita dapat merancanag dan mempersiapkan dana sesuai dengan anggaran yang dimiliki.


 

1). T: 90cm x P: 50m = 1.950.000 

2). T: 110cm x P: 50m = 2.3jt; 

3) T: 150cm x P: 50M = 3jt; 

4). T: 180cm x P: 50M = 3.7jt. 

2. Kawat Pagar Harmonika



Pricelist (daftar harga) kawat pagar harmonika galvanize

Diameter kawat 1,6mm 

Mesh 6x6cm Rp.22.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.26.000m2

Mesh 4x4cm Rp.33.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.42.500/m2

Mesh 2x2cm Rp.68.000/m2

Diameter kawat 2mm

Mesh 6x6cm Rp.33.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.37.000/m2

Mesh 4x4cm Rp.43.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.52.500/m2

Mesh 2x2cm Rp.85.000/m2

Misal kita memilih kawat pagar harmonika diameter 2mm dengan mesh (lubang tengah) 6x6cm dengan harga: 33.000 X 50m = Rp. 1.650.000,- 

Diameter kawat 2,7mm

Mesh 6x6cm Rp.47.500/m2

Mesh 5x5cm Rp.53.000/m2

Mesh 4x4cm Rp.72.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.93.000/m2


Diameter kawat 3,0mm

Mesh 6x6cm Rp.58.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.63.000/m2

Mesh 4x4cm Rp.78.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.97.000/m2


Diameter kawat 3,4mm

Mesh 6x6cm Rp.68.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.75.500/m2

Mesh 4x4cm Rp.94.000/m2


Kawat pagar harmonika coating pvc

Diameter kawat 2,7mm

Mesh 6x6cm Rp.43.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.48.000/m2

Mesh 4x4cm Rp.55.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.73.000/m2

Mesh 2x2cm Rp.95.500/m2


Diameter kawat 3,4mm

Mesh 6x6cm Rp.58.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.65.500/m2

Mesh 4x4cm Rp.83.000/m2

Mesh 3x3cm Rp.98.000/m2


Diameter kawat 4,0mm

Mesh 6x6cm Rp.107.000/m2

Mesh 5x5cm Rp.115.500/m2

Mesh 4x4cm Rp.145.000/m2

Sebagai contoh misalkan saja kita memerlukan panjang 100m2, kita tentukan saja untuk ukuran Diameter kawat 1,6mm Mesh 6x6cm Rp.22.000/m2. Maka kita perlu mengeluarkan dana sebesar 100x 22.000 = rp.2.200.000,-

Perbandingan Harga


Selisih kedua jenis pawat pagar di atas selisih dua kali lipat. Kawat pagar ANOA 10cm lebih tinggi dibandingkan dengan Kawat pagar Harmonika yang dijadikan contoh di atas. Harga kawat padar ANOA lebih tinggi dibandingkan dengan kawat pagar harmonika.

Harga kawat pagar Anoa (P: 50m T:1.1m) = rp.2.300.000,-

Harga pagar kawat harmonika/wajik (P: 50m T 1m) = rp.1.100.000,-

Harga kawat pagar Anoa 2x lipat lebih mahal dibandingkan kawat pagar harmonika.


JENIS KAWAT DAN UKURAN KAWAT ANOA





1) FK8-90-15 (direkomendasikan u/  domba)
FK8 = Jumlah lubang
90 = tinggi
15 = jarak lilitan lubang vertikal
2) FK9-110-15 (direkomendasikan u/ kambing, tdk bisa nerobos/loncat)
3) FK14-150-15 (direkomendasikan u/ pagar keliling)
4) FK16-180-15 (direkomendasikan u/
5) FK18-210-15 (direkomendasikan u/ 
6) FK20-195-7.5 (direkomendasikan u/ pagar ayam)

Tiang Pagar Kawat Harmonika/Pagar Kawat ANOA

Idealnya tiang masing-masing terbuat dari besi/pipa besia yang kuat. Tapi kembali ke masing-masing anggaran yang ada.  Alternatif lain untuk menekan harga adalah dengan menggunakan tiang pohon atau batang kayu yang mudah hidup. Jika di kebuk sudah ada pohon-pohon besar yang sudah tumbuh, kita dapat langsung manfaatkan sebagai tiyang. Jika belum ada kita bisa menanam secara stek batang yang cukup besar untuk menahan beban kawat tersebut.


Merancang Pagar Hewan Peliharaan dengan Kawat Pagar 

Selasa, 14 Juni 2022

Ternak Ayam Pagar Jaring, Ternak Ayam Sistem Semi Umbaran

 Ternak Ayam Umbaran Pagar Jaring, Ternak Ayam Sistem Semi Umbaran

Sembada, Karangreja, Kebumen, Jawa Tengah





1) Ternak Ayam Semi Umbaran Pagar Jaring Nilon



2) Ternak Ayam Semi Umbaran Pagar Jaring Bekas

3) Ternak Ayam Semi Umbaran Pagar Jaring

4) Ternak Ayam Lokal Umbaran dan Pagar Jaring Nilon

5) Pagar Jaring Kandang Ayam Harga Ramah Kantong

Jaring nilon dapat berfungsi sangat banyak,. Jaring ini multifungsi bisa digunakan untuk jaring kandang ayam, jaring burung, jaring berkebun dll.




6) Jaring Kandang Ayam Harga Ekonomis 

Pilih Jaring tinggi 3 meter. Bagian bawah pakai bambu atau kawat ram agar ayam tidak tersangkut jaring kalau saling kejar-kejaran.  Bagian atas dipasang jaring juga untuk menghindari ayam terbang keluar, jika ingin ideal. Yang penting ayam selalu terpenuhi makanannya, maka ayam tidak maun kabur. 




Ternak Ayam Sistem Pagar Jaring, Ternak Ayam Sistem Semi Umbaran

Membuat Pagar Kambing dan Domba: Pagar Hidup plus Jaring Plastik

 CARA MEMBUAT PAGAR KAMBING: PAGAR HIDUP PLUS JARING PLASTIK

Pagar Hidup Plus Jaring Plastik

Cara berikut ini adalah model pembuatan pagar hewan peliharaan seperti kambing atau domba, sapi, ayam dll.

Langsung saja, cara yang paling ekonomis dan bertahan bertahun-tahun adalah menggunakan pagar hidup yakni berupa tanaman hidup. Tanaman hidup yang dimaksud dapat berupa pohon singkong, pohon lamtoro, gamal dll. 

Pagar Hidup

Pagar Hidup berupa tanaman pohon

Jika ingin lebih rapat lagi dapat ditambahkan jaring plastik. Berapa ketebalan jaring palstik yang digunakan? Tergantung anggaran yang kita keluarkan dengan mempertimbangkan segi ekonomisnya.  Pertimbangan agar anggaran tidak terlalu tinggi dan keingian beternak dapat segera terealisasi adalah dengan menggunakan pagar hidup ditambah jaring plastik seperti gambar yang disertakan dalam tulisan ini. 

Daun dari pagar hidup juga dapat dijadikan pakan hewan ternak yang kita kelola. Dwi fungsi pagar hidup: sebagai pagar plus sumber pakan bagi hewan peliharaan.

Pagar Hiudp plus Kawat Berduri


Pagar Hidup plus sumber pakan


Pagar Hidup Batang Randu


Pagar Hidup Pohon Singkong

Pagar Hidup Plus Kawat ANOA

Pagar Kawat Merk ANOA dapat memakai tiang besi di cor atau yang sederhana tiang pohon atau batang pohon seperti gambar di atas dan di bawah.

Pagar Kawat Harmonika Tiang Beton


Tiang beton pinggir


Agar tidak kendor, tambahkan kawat di tengah agar kencang juga


Bahan Pagar Kawat Harmonika




Kawat Harmonika: Kawat Pagar ternak


Kawat Harmonika Tinggi 1M; Panjang: 25m harganya rp.550.000 (limaratus limapuluh ribu rupiah)


Pagar Kawat Harmonika relatif terjangkau harganya dan tingkat keawetannya sangat tinggi.


A. Membuat Pagar Hidup Tanah Susukan
B. Menanam hijuan bahan pakan hewan: 1) Lamtoro Biji, 2) Ketela Karet/Biasa, 3) Kelor, 4) Kates Jepang, 5) Pisang
C. Lepas Kambing Umbaran dan Ayam umbaran (Jika A dan B sudah terpenuhi)
D. Manfaatkan hutan kebun orang lain sebagai lahan angon



Video Pagar Hidup Plus Jariang Plastik

 CARA MEMBUAT PAGAR KAMBING: PAGAR HIDUP PLUS JARING PLASTIK

Minggu, 12 Juni 2022

Kandang Lantai Tanah atau Kandang panggung?

 Kandang Lantai Tanah atau Kandang Panggung?

Video 1 Membajak Sawah Ditemani Burng Bangu di Tengah-tengah Bangunan Villa (Seminyak)


Dari sekian banyak video yang diunggah di youtube, kebanyakan peternak kambing atau kambing domba di Indonesia memilih membuat kandang ternaknya dengan sistem kandang panggung. Sampai detik ini saya belum menemuai seorang peternak [un baik peternak skala kecil maupun sakala besar yang membuat kandang sistem lantai. 

Yang pernah saya saksikan film di youtube, peternakan besar dan modern di Australia dan di negara-nera yang sudah maju, tidak ada yang memakai sistem kandang panggung. Semua kandang lantai berlapis rumput kering atau diumbar di padang gembala  tanpa ada kandang dan tempat berteduh, keculali berteduh di bawah pohon jika ada pohon. Padahal mereka mengalami 4 musim yg sangat ekstrim, jika musim panas cuaca panas sekali dan rerumputan mengering, dan ternyata kambing bisa bertahan. Kenapa kita neko2 dengan modal cupet dengan membangun kandang panggung?

Dulu ketika saya kecil di kampung saya justru sebaliknya. Tidak ada satupun orang yang membuat kandang kambing sistem panggung, tapi semua menggunakan kandang lantai, bahkan lantai tanah. Seahri-hari kambing dikandangkan dan nanti dipasok makanan berupa daun-daunan dan diberika pada sore hari menjelang matahai terbenam. Dt kampung saya belum pernah ada yang menggembala kambing peliharaannya. Alasanya jika kabing digembalakan, kotoran dan kencingya akan jatuh tercecer di mana-mana. Jika dikandangkan full sepanjang hari, maka kotoran dan kencingnya serta sisa-sisa makanan terkumpul di satu tempat dan terfermentasi secara alamiah sehingga menjadi pupuk yang bagus untuk tanaman. Di samping itu, sistem kandang lanati tanah beralaskan sisa-sisa makanan daun-daunan dapat menjadi "kasur" yang hangat bagi kambing dan aman bagi bayi kambing yang baru lahir.

Kandang kambing sistem lantai juga relatif murah bahkan jauh lebih hemat biaaya dibanding dengan kandang sistem panggung. Kandang panggung juga memerlukan tenaga khusus untuk membersihkan setiap hari. Jika sistem kandang lantai, tidak memerlukan pembersihan khusus, karena sisa makanan daun-daunan akan menjadi bahan pupuk bersama dengan kotoran dan kencing kambing.

Vedio 2 Meratakan Tanah Sawah setakh dibajak

Filosofi Bangungan Sistem Panggung

Bangunan apa pun, entah itu bangunan gedung, rumah, maupun kandang ternak sebenarnya memiliki filosofi dasar. Bukan asal membuat pangunan panggung. Di daerah yang banyak rawa, seperti beberapa bagian di Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi, maka masyarakat di situ akan memilih bangunan sistem panggung. Mereka menyesuaikan dengan alam sekitarnya. kayu juga relatif lebih mudah didapatkan sehingga mereka memilih bangunan dari kayu, dari tiang, lantai, dinding bahkan atap juga dari kayu. 

Bangunan sistem panggung lazimnya dibangun di daerah berair dan gampang tergenang. Untuk menghindari genangan air yang cukup luas para masyarakat di situ akan membangun rumah dll sistem panggung. Bangunan panggung juga dimaksudkan untuk menghindari ganggung binatang liar, baik baik binatang melata maupun binatang berkaki empat. 

Di daerah kering yang tidak tergenang air dan bebas dari gangguan binatang liar sebenarnya tidak memerlukan bangunan sistem panggung. Bangunan non-panggung yakni bangunan yang landung bersentuhan dengan tanah jauh lebih hemat dibanding kan dengan sistem panggung.


Video 1 Kunjungan ke Peternakan Kambing di Bali

Inilah kunjungan penulis ke sebuah peternakan kambing yang cukup besar yang berdiri di lahan seluas 600m2. 



Video 2 Gambaran sekilas tentang proses pembuatan silase pakan ternak


 Kandang Lantai Tanah atau Kandang Panggung?

Kamis, 09 Juni 2022

Kolam Ikan dan Padang Gembala Domba

 Kolam Ikan dan Arena Padang Gembala Domba di Pagar Alam

(Jimbaran Bali, Jumat 10 Juni 2022)


Dua video ini menawarkan sisi lain penambahan pemanfaatan lahan kolam ikan yang sangat fantastis luansya, dua hektar!. Apa yang dapat ditambahkan? Ya, tanpa menganggu keberadaan dan keberlangsungan kolam ikan ikan seluas 2 hektar ini, perlu ditambahkan fungsi dan pemanfaatan sisi dan pinggir sekitar kolam., sehingga menjadi kolam ikan plus. 

Dua video ini bukan video kolam ikan di Jimbaran dan bukan pula di belahan Pulau Bali yang lain. Di mana pun kolam ikan ini sangat perlu sisi kolam ini dimanfaatkan untuk peternakan yang lain selain ternak ikan. Apakah nanti tidak mengganggu keberadaan kolam ikan yang sudah terlebih dahulu ada? Tentu tidak! Kenapa harus mengganggu, justru menambahkan fungsi dan memaksimalkan pemanfaatan lahan kolam ini. Ya, itu paling tidak imajinasi Pak Cik ketika menonton video ini. "Ah, barangkali ini cuma khayalan kosong saja". Boleh saja orag mengatakan ini sekadar khayalan belaka. Memang ini baru sebatas khayalan setelah menonton video ini. Tetapi khayalan iyu perlu dicoba dan diwujudkan dengan cara yang sederhana dan tanpa memerlukan biaya yang banyak. Semacam uji coba lah. Jika perlu Pak Cik yang menjadi "penjaga" dan "pengembala". 


Apa yang perlu dijaga dan digembala? Bukankah kolam ikan itu sudah berjalan dan aman-aman saja. Betul, biarkan kolam ikan dan ikannya hidup dan berjalan sesuai apa yang sudah terjadi dan berlangsung selama ini. Ikan-ikan lele dan ikan gabus di dalamnya itu hidup dan berkembang tanpa terganggu oleh munculnya "ternak baru" di sampingnya.

Sama dengan imajinasi Pak Cik sewaktu melihat foto dan video kebun karet dan kebu sawit yang Pak Cik unggah di blog kemarin (lihat Potensi Ternak Hewan di Pagar Alam). Pinggir kolam itu dapat dimanfaatkan juga sebagai arena gembala kambing dan domba. Itu khayalan dan imajinasi yang terlintas di pikiran Pak Cik setelah melihat video dan foto yang ada. Yah, ini kan baru sebatas khayalan. Ya betul, akan lebih pas lagi jika Pak Cik dapat menyaksikan langsung dengan mata kepala Pak Cik dan dapat melihat sekitarnya, kira-kira ternak apa yang dapat ditambahkan untuk memanfaatkan kebun sawit, kebun karet, dan kolam ikan yang sangat luas itu? Ya ternak kambing domba, kambing Jawa, dan atau sapi. Cukup dilepas hewan-hewan tersebut dan biarkan mereka merumput sendiri di kebun dan sisi kolam. Sepertinya ide dan khayalan Pak Cik perlu dicoba. Sederhana kok dan tidak perlu modal biaya yang banyak. Cukup datangkan bibit kambing Jawa atau kambing domba, atau sapi. Jika kambing Jawa atau domba berapa banyak yang diperlukan? Tergantung. Dalam khayalan Pak Cik yang sederhana ini ya.... bisa dimulai dari 5 ekor dulu, sebagai uji coba. 1 jantan plus 4 ekor betina. Ini uji coba untuk melihat aman atau tidak dari gangguan apa saja. Sepertinya daerahnya sih aman-aman saja dari gangguan binatang lain dan gangguan lain-lain. Jika cukup aman... terserah mau nambah berapa ekor lagi. Sepuluh, lima belas, dua puluh, dua lima..... lihat saja sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada. Tampaknya sekali lagi ternak kambing dan domba dan atau sapi belum dilakukan oleh masyarakat Pagar Alam, baik ternak secara sederhana dengan dilepas di kebun maupun ternak secara modern yang dikandangkan secara besar.

Semoga ide sederhana ini dapat diwujudkan. Ide, bagi Pak Cik itu sama dengan doa. Ya, doa. Doa itu bukan hanya untuk diri sendiri tapi doa harus dipanjatkan untuk orang lain juga. Ya, Pak Cik juga sedang berdoa, semoga tanah kebun yang sangat sempit di kampung yang sekarang berubah menjadi hutan tanpa pernah diinjak oleh pemiliknya  pada suatu saat dapat berubah menjadi lahan perkebunan dan peternakan mini. Kenapa disebut perkebunan dan peternakan mini? Ya, karena lahannya tidak seluas lahan di Pagar Alam. 

 Kolam Ikan dan Arena Padang Gembala Domba di Pagar Alam

Kebun Sawit dan Kebun Karet Pagar Alam Sumatera Selatan

 Kebun Kelapa Sawit dan Kebun Karet di Pagar Alam Sumatera Selatan


Gambar 1 Pohon Kelapa Sawit

Gambar 2 Indri Siswandi, Pemilik Kebun Kelapa Sawit
 

Gambar/foto di atas dikirim oleh saudara saya yang tinggal di Pagar Alam Sumatera Selatan (Senin, 6 Juni 2022). Saya sendiri belum pernah bertemu muka secara langsung dengan saudara yang satu ini. Teknologi komunikasi telpon pintar yang menfasilitasi sehingga saya dapat berkomunikasi dengannya. Ia merupakan salah satu putra dari kakak sepupu saya dari fihak Bapak. Berarti ayahnya adalah keponakan Bapak saya. Saya juga belum pernah bertemu muka dengan kakak sepupu saya yang bernama Sugeng. Kalau di kampung saya mesti memanggilnya dengan sebutan Kakang Sugeng. Foto di atas adalah salah satu putra Kakang Sugeng, kakang sepupu saya. Namanya Indri Siswandi. Saya dan dia kenal melalui media komunikasi telpon pintar. Ka[an saya bisa bertemu muka dengannya? Wallahu a'lam. Jarak fisik memisahkan saya dan dia. Dia tinggal. lahir dan dibesarkan di Pagar Alam Sumatera Selatan, sedangkan saya tinggal di Bali.

Mengapa saya harus tulis dan fotonya saya cantumkan di sini? Alasan yang paling sederhana adalah agar mudah saya menyimpan dan mendokumentasikannya. Jika suatu saat saya memerlukan menjadi lebih mudah. Dan saya baru terpikirkan untuk mendokumentasikan di blog saya saat ini. Setelah ini saya coba lacak kembali foto-foto yang pernah ia kirimkan beberapa waktu yang lalu.  

Foto di atas diambil dengan latar belakang kebun karet miliknya. Begitu juga dengan video di bawah ini berisi gambar di kebun karet yang katanya tidak jauh dari tempat tinggalnya. Hanya 10 menit perlu waktu untuk sampai ke kebun karet ini, katanya melalui video call Senin 6 Juni 2022 yang lalu.  

Saya juga agak lupa kapan pertama kali saudara saya ini menghubungi saya melalui pesan singkat WA. Mudah-mudahan nanti bisa saya lacak kembali. 

Kapan Kang Sugeng (ayah saudara Indri) meninggalkan kampung kelahirannya menuju Pagar Alam Sumatera Selatan? Menurut informasi dari adiknya, Kang Basirun, yang pernah menjadi carik (sekretaris desa) Kang Sugeng berangkat merantau meninggalkan kampung halaman pada tahun 1956. Berarti saya belum lahir waktu itu dan berarti saya tidak pernah bertemu muka dengan Kang Sugeng di kampung kelahiran dulu. Dari foto yang pernah saya terima, saya menjadi teringat karena postur tubuh dan wajahnya persis seperti Kang Sarbini alias Kang Parno yang tinggal di kampung. Akan dilanjutkan....... dan dilengkapi dengan foto-foto lain yang masih dilacak....


Video 1 Saudara Indri di Kebun Karet 

Apa yang terlintas dalam pikiran saya ketika melihat foto dan video kebun karet dan kebun kelapa sawi yang saya terima? Mungkinkah kebun itu dimanfaatkan sebagai kebun gembala kambing, sapi atau kerbau? Kalau sapi dan kerbau terlalu berat, yang terlintas dalam pikiran saya adalah dijadikan lahan tambahan sebagai kebun gembala kambing, baik kambing Jawa randu atau Kambing kacang maupun kambing domba.  Yang perlu dipertimbangkan adalah cukup amankah dari gangguan binatang buas dll. Sepertinya belum ada peternak kambing, sapi atau kerbau di Pagar Alam yang memanfaatkan kebun sawit dan kebun karet sebagai ladang gembala hewan ternak. Video penggembala alias tukang angon kambing domba dapat ditemui di daerah Lampung dan Sumatra Utara. Hanya saja untuk di daerah Pagar Alam maupun daerah di Sumatra Selatan belum pernah menyaksikannnya.


Gambar 3 Di Jalan Tengah Kebun Kelapa Sawit (?)

Gambar 4 Di Depan Sawah Tanaman apa ya? Kedelai?

Gambar 5 Di Kebun Kelapa Sawit

Gambar 6 Di Pinggir Jalan Pagar Alam (?)

Gambar 7 Sawit siap angkut

Gambar 8 Gabah Hasil panen

Gambar 8 tampaknya sawah yang terbentang di sebelah kiri jalan. Sepertinya karung-karung yang ada berisi gabah hasil panen. Saya kurang tahu, tapi biarlah nanti saudara saya yang akan meluruskan kalau informasi yang saya tulis ini kurang pas. Tulisan ini akan selalu di-update dan diteruskan karena ini baru pendahuluan saja......

Kebun Kelapa Sawit dan Kebun Karet di Pagar Alam Sumatera Selatan

Senin, 06 Juni 2022

ternak kambing umbaran, ternak domba umbaran, ternak kambing anti ngarit, ternak domba pantang ngarit

 ternak kambing umbaran, ternak domba umbaran

Gambar 1 Foto Hasil Jepretan Layar (Screen Shot) (Lihat video 52 di bawah)

        Ada beberapa cara orang beternak kambing dan atau domba. Ada sistem kandang, sistem setengah umbaran, sistem angon, dan sistem umbaran 100%.

Berikut ini saya coba buat beberapa link cara orang beternak kambing dan atau domba. Mudah-mudahan dapat menginspirasi. 

Ratusan Kambing Umbaran (Layak dicontoh, cocok dengan kondisi kampung Sembada)

1) Video ternak kambing domba di lahan kebun sawit

Jika harus ngarit atau ramban, berapa jam dan berapa kranjang rumpun atau rambanan yang harus disediakan setiap hari? Jika harus menanam rumput odot misalnya, berapa hektar lahan yang diperlukan untuknya? Mengapa kita tdiak memanfaatkan kebun yang dibiarkan merana sebagai arena gembala alias angon kambing atau domba? Lihat video di atas dan gambar di bawah ini.

Gambar Arena Gembala di Kebun Kelapa Sawit

2) Video ternak domba di Australia oleh orang Indonesia:  

Angon domba di Kebun Sawit


Lepas liarkan dan digembala memicu domba/kambing kawin setiap saat sehingga produksi menjadi meningkat. 



3) Video ternak kambing umbaran:  

Kebun penuh semak belukar sebagai arena gembala domba. 

Kebun penuh Semak sebagai arena gembala domba

Kemampuan sistem ngarit hanya maksimal untuk 20 ekor kambing. Dengan sistem angon, sepanjang ada lahan tersedia seperti kebun sawit, kebun karet, lahan sirsak dll dapat dimanfaatkan untuk meningkat jumlah ternak yang kita pelihara dengan biaya yang jauh lebih ekonomis. 100 ekor mampu diangon (digembalakan) oleh satu orang. Ia tidak perlu ngarit, tidak perlu ramban, tidaak perlu menanam rumput dan sumber pakan lain. Ia hanya menafaatkan sumber pakan yang melimpah yang tumbuh liar di kebun dan pekarangan. 


4) Video ternak kambing umbaran tanpa kandang dan tanpa angon (Australia oleh orang Indonesia):

Ternak domba sistem umbaran. Ini di Australia di lahan seluas 30 hektar. Pemiliknya orang Indonesia.


5) Pagar kawat ternak kambing umbaran:  

5) Cara sederhana tapi cerdas ternak kambing tanpa ngarit dan tanpa ramban:  

Tanaman singkong sebagao sumber pakan kambing: Ditanam secara rapat karena hanya dimanfaatkan daunnnya sebagai sumber pakan.

Pensiunan guru beternak kambing dengan pakan daun singkong. Ia menanam singkong khusus untuk dimanfaatkan sebagai sumber pakan bagi kambing-kambingnya. Jika orang lain menanam rumput, ia menanam singkong dengan jarak tanam rapat. Daun singkong ini sebagai sumber pakan ternaknya. Pantas ditiru jika punya lahan memadai luasnya.

Jika di tempat lain orang ramai membicarakan menaman rumput (odot, pakcong, zanzibar, gajah dll) sebagai sumber pakan, maka orang ini menamam singkong sebagai sumber pakan, Carnya tananam singkong secara lebih rapat karena memang yang dicari adalah daunnnya untuk pakan kambing. 

5a) Ternak Kambing dan Bank Pakan Daun Singkong

Tanam singkong untuk dijadikan bank pakan. Bank pakan daun singkong memiliki kelebihan yakni bisa dipanen daunnya untuk di masak dan dijual ke warung padang, untuk pakan kambing, dan bisa menghasilkan ubi. 

Lain halnya dengan rumput odot yang hanya dapat dimanfaatkan rumputnya saja tanpa dapat dikomsumsi oleh manusia, baik daun maupun rimpangnya. 

Kelebihan tanaman singkong ( 3 manfaat) vs Rumput Odot (1 manfaat):

(1) Tanaman singkong: Daun bisa dimasak & dijual sebagai daun sayur 

(2) Menghasilkan singkong

(3) Untuk pakan hewan

Sebaliknya rumput odot hanya memiliki satu manfaat saja yaitu sebagai pakan ternak.

Tanaman singkong sebagai sumber akan hewan

Tanaman singkon sebagai sumber akan hewan

Cara memanen daun singkong: dipotong bagian atas semua (diprunggul)

Sistem prunggul: cara memanen daun singkong

Cara memanen daun singkong

Semua pucuk atas dipotong (diprunggul) sehingga batang bagian bawah akan segera tunas kembali.


6) Ternak kambing Super Mewah sambil dolanan:  

7) Pensiun dan ternak kambing tanpa ramban dan tanpa ngarit (ditengah Kota Surabaya, di belakang Gedung Pencakar Langit):  

Peternak ini  bernama Suraji, seorang pensiunan di Surabaya. Lihat gambar di bawah ini. Kalau mau lihat secara keseluruhan, tonton saja video di atas (7).

Di belakang kiri gedung pencakar langit di kota Surabaya. Pak Suraji memelihara ratusan ekor kambing Jawa di tanah yang belum dimanfaatkan oleh pemiliknya. Ladang gembala bukan milik Pak Suraji. Ia hanya memanfaatkan lahan milik ITS tersebut sebagai arena gembala kambing miliknya. Ia memulai ternak kambing dari 3 ekor, sekarang menjadi ratusan ekor berhasil dikembangkan dengan sistem angon di tengah kota metropolitan Surabaya.


Got kering pu]enuh rumput juga dapat djaidikan arena angon wedus. 
Lahan belakang Kampus ITS (milik kampus) digunakan oleh Pak Suradi untuk mengembalakan ratusa ekor kambing Jawa (bukan domba).

8) Ternak kambing umbaran:  

9) Harga Kambing Jawa Randu di Pasar Hewan Jatirogo Tuban Jatim (12-02-2021):  

10) Harga indukan Kambing Gibas di Pasar Kranggan Rembang Jateng

11) Ternak Kambing Umbaran di Cilongok Banyumas Jateng

12) Wisata Ternak Kambing di Bukit Manggala Cilongok Banyumas Jateng

13) Ternak Kambing Umbaran di Cilongok Banyumas Jateng

14) Angon domba 350 ekor di Kalimantan Tengah

 Sebanyak 350 ekor domba digembala di Kebun Sawit Kalteng.



15) Angon Kambing Domba di Kebun Sawit (jam 13:00 -17:30)

16) Domba Gibas Umbaran di Kebun Karet  di Lampung

17) Domba Umbaran di Bukit Sinalangan Desa Kaligesing, Kutoarjo Jawa Tengah

Di video kali ini kita diajak sahabat semua ke lokasi angon yang ada di lereng perbukitan Sinalangan Desa Kaligesing Kecamatan Kutoarjo... Jawa Tengah.......Kebetulan baru saja terjadi hujan lebat, padahal sedang di musim kemarau....

Angon wedus gembel di lereng bukit Sinalangan, Desa Kaligesing Kec. Kutoarjo Jateng. 40an ekor domba alias wedus gembel digembala di sebelah hutan jati. 

Dengan latar belakang hutan jati, domba-domba meruput di sebelahnya, karena rumput di hutan jati tertutup daun-daun jati kering yang jatuh berserakan.


18) Angon Domba 46 ekor (Sinalangan, Desa Kaligesing Kecamatan Kutoarjo, Jateng)

19) Angon wedus thok orang ramban & ora ramban

Pak Wasjud penggembala domba alami dari dusun Karangmangu desa Pengaradan Kec. Tanjung Kab. Brebes Jawa Tengah.

Angon lebih ringan dan hemat biaya dibandingkan dengan ngarit atau ramban apalgi nanam rumput. Mahal karena perlu lahan yang luas. Sedangkan angon menjadi hemat dan ringan karena memanfaatkan ladang dan kebun yang tidak dibudidayakan pemilkinya.

20) Pagar Bambu untuk Kambing

21) Ternak Kambing Cara Angon di Kebun Orang

Kebun Albasia milik tetangga dimanfaatkan sebagai ladang gembala domba atas seizin pemilik lahan. Pemilik lahan sangat senang karena ada yang membantu merawat kebunnya.

22) Breeding domba sistem angon di kebun sawit

Burng bangau mengawani domba-domba yang sedang merumput.

23) Angon kambing domba di sawah berair

24) Ternak Kambing Domba sistem Angon di sawah (Indramayu, Jawa Barat)

25) Ternak Kamboing Domba Umbaran (Indramayu, Jabar)

26) Ternak Kambing Domba sistem gembala. 

Kandang di pemukiman dekat rumah. Tiap siang digembala di kebun sawit. Domba digiring ke kebun sawit agar mereka merumput.

27) Ternak Domba sistem Angon

28) Ternak Kambing Domba Tanpa Ngarit dan Tanpa Ramban

Digembala di pinggir hutan samping jalan raya di daerah Madiun. Berangkat angon jam 10 pagi pulang jam 4 sore. 150 ekor digembala oleh 3 pengembala.

29) Breeding (peternakan) dan Fattening (penggemukan) Domba di Cilongok Banyumas Jawa Tengah

30) Ternak Domba di Gunung Himalaya

31) Para Pengembala Rusa.  

Orang asli Rusia Siberia dan Mongolia yang tinggal di utara jauh di Provinsi Khovsgol itu bergantung pada rusa bertanduk panjang untuk bertahan hidup. Tak hanya itu, rusa kutub merupakan hewan yang menjadi lambang budaya dan spiritual bagi mereka. Inilah kisah keunikan suku Dukha: pengembala rusa yang menuju kepunahan.

32) Negara Mongolia

33) Menimba ilmu angon domba dari New Zealand

34) Padang Gembala Domba Marino

35) Domba Hidup Dalam Koloni: Merumput di Tanah Lapang

36) Ternak Domba Batur Umbaran di Banjarnegara Jawa Tengah

37) Angon wedus gembel

38) Angon Wedus Gembel di Kutoarjo Jawa Tengah

Padang Gembala di "Kebun Alas" Bawah Sutet PLN Perbatasan Desa Kaligesing dan Desa Sukoharjo Kutoarjo Jawa Tengah. Desa Kaligesing (Kutoarjo) kurang lebih 4.5km dari Alun-Alun Kutoarjo (versi google map). 

39) Gembala Domba di Alas Kebun

40) Ayo Angon Domba di Kebun Sawit

41) Gembala Domba & Sunnah Nabi

42) Para Penggembala Kambing Domba

43) Gembala Domba di Kebun Sawit, 

Angon Kambing Domba di Kebun Sawit, 

Angon Wedus Gembel di Kebun Sawit

44) Ternak Domba Tanpa Kandang, Tanpa Ngarit, Tanpa Ramban

Pinggir Jalan pun menjadi arena angon wedus Jawa.

Gambar 12 Memanfaatkan Lingkungan Sekitar sebagai Ladang Bisnis

Gambar Pinggir Jalan sebagai Arena Gembala Domba


45) Angon Kambing Kacang di Hutan Sawit di Lampung.

Kambing Kacang juga bisa hidup berkolobni dalam pelihara sistem angon seperti contoh pada video ini. 50 ekor kambing kacang (bukan domba, bukan wedus gembel) digembala di kebun sawit di daerah Lampung.

Di sini juga dipelihara sapi merah yang dilepas liarkan. Sapi-sapi makan dan minum serta beranak secara liar di kebun sawit. 

Lampung Tengah merupakan lumbung kambing baik kambing Jawa Randu, Kambing Jenis Peranakan Etawa, Boer, Kambing Kacang, dan Rambon

Tole farm 082373334246 (pedagang Recomend) Desa Sinar Luas, Kecamatan Bangunrejo Lampung Tengah

46) Ternak Kambing Kacang tanpa ngarit, tanpa, angon, tanpa ramban, diumbar 

Ternak Kaambing kacang tanpa ngarit, tanpa angon dan tanpa makani. Peternak cuma menyediakan kandang saja. 

Jam 11 siang dilepas. Kambing-kambing mencari makan sendiri di pematang tambak. Sore hari pulang secara berkelompok tanpa harus digembala.

Kita bisa menonton video ini juga bagaimana Pak Masrun ternak kambing dengan cara di lepas di pematang tambak.

47) Angon Domba di Pinggir Sawah

Video di atas menggambarkan angon domba di pinggir (tanggul) sawah di Lampung Selatan. Kalau sawah sudah dipanen, angon dapat dilakukan di tegah sawah.  Pengangon Berangkat pukul 14:00 sampai dengan 17:30. Hujan pun tetap angon dilakukan. Pengangon pakai mantel. 

48) Angon Domba di Tanggul Sawah

Lampung Timur. Angon di tanggul pinggir sawah. Berangkat pkl 13:00 s.d. plkl 17:00. Kalau masih pagi diangon, rumput masih banyak embus yang mengakibatkan mencret dan korengan di bibir. Domba dan wedus gembel hidup bergerombol. Tahan kena hujan.

Kambing Jawa suka memencar. Kalau hujan pulang, tidak mau maka. Domba 5 bln beranak (1 tahun 2X). Kambing Jawa hamil 7 bln (2 tahun 3X beranak).

Obat kambing berupa garam krosok.

Cara Ternak Kambing

1. 4 domba (1 jantan; 3 betina)

2. Pelihara selama 2 thn (tahan sampai 2 tahun, jangan dijual)

3. Satu tahun lahir 2X/jika di angon krn mereka selalu kawin di lapangan gembala.

4. Setelah 2th akan menghasilkan anak  4x3 = 12 ekor anak

5. Anaknya dijual, terutama anak jantan, terus belikan indukan lain yg sdg hamil. Beli domba hamil tidak menunggu lama punya anak. 

6. Begitu seterusnya, jadi anak2 kambing dijual u/ membeli indukan yg masih produktif/sedang bunting.

49) Angon Kambing Rumput Gratis di Kebon yang banyak rumput dan gulma.

Di Desa Mantren Tenggerkidul Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Di sini ternak domba dengan sistem ternak angon, angonnya kebetulan tidak jauh dari rumah ada lahan kosong yang di tumpuhi rumput jadi bisa memanfaatkan lahan tersebet untuk ternak domba. Domba beranak 5 bulan (1 tahun 2 kali). 

50) Angon Domba Texel di Kebun 

51) Angon kambing gembel di pinggir jalan

52) Ternak Kambing Jawa Cara Umbaran di Kebon (Kebun)  alias Alas Ndesa

Begitu kita buka video ini, terlihat seekor induk kambing jawa sedang asik menikmati dedaunan di kebun (kebon) yang dipenuhi oleh tanaman gulma. Kaming ini juga mengasuh dua ekor anak yang teriak-teriak kehausan dan berusaha menetek ke induknya. Sementara sang induk asik terus menikmati hidangan alam berupa berbagai tanamn hijau di kebun yang dibiarkan tanpa digarap oleh sang pemilik. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh pemilik kambing untuk melepas kambing-kambingnya di situ.

Gambar 2 Kambing Jawa digembala di Tengah-tengah semak
(foto screen shot video nomor 52 di atas)

Kebumen yang dipenuhi semak-semak dengan berbagai jenis tanaman liar ini menjadi surga para penggembala kambing untuk dimanfaatkan sebagai kebun gembala yang sangat mengasyikkan. Tampa para kambing tersebut sangat menikmati dedaunan liar yang banyak menutup permuakaan tanah yang ada. Bahkan semakin yang tinggi sekitar satu sampai satu setengah bisa menenggelamkan kawanan kambing itu dari pemandangan penggembala.

Video yang berdurasi sekitar 6 menit lebih ini direkam di desa Kalianda, Lampung Selatan. Karena rumputan, dan hijauan daun sangat melimpah menjadi surga bagi pengangon. Rupanya banyak pengangon di daerah Lampung yang memanfaatkan hutan desa dan kebun liar sebagai padang gembala ternaknya. Patut ditiru. 

53) Angon Kambing Jawa

Pada video dimunculkan seorang peternak kambing Jawa sistem umbaran melpas ratus ekor kambing Jawa (bukan domba) dari kandang sederhana. Ratusan kambing ini hendak dilepas untuk dibiarkan merumput tanpa sang pemilik susah payah mencari rumput. 

Gambar 3 Angon Kambing Jawa di Kebun dan Pinggir Kolam Tak Terawat
(Foto screenshot)

Gambar 4 Kambing Jawa dilepas untuk mencari rumput dan dedaunan sendiri

Video berdurasi sekitar 2 menit ini menggambarkan seorang peternak kambing Jawa melepas ratusan kambingnya di tengah-tengan kebun yang tidak terawat, Ada kolam yang tidak terawat juga. Kandang sangat sederhana, tetapi ratusan kambing berhasil diternakkan dengan dilepas lairkan di lahan kosong yang tak terawat. Kambing-kambing itu mencari pakan sendiri tapi ternyata sangat gemuk-gemuk. Afala tatafakkaruuun...

54) Angon Kambing Jawa 2

Sangat fantastis. Ratusan kambing Jawa (bukan domba) di lepas di kebun tak terawat agar mereka mencari pakan sendiri di alam. Semak belukar dan jalan setapak menjadi ciri khas hutan desa yang dimanfaatkan oleh peternak kambing ini dengan jeli.

Gambar 5 Barisan Kawan Kambing Hendak Merumput Sendiri di Tengah-tengah Semak Belukar

Sang pemilik ratusan kambing tidak perlu sibuk menanam rumput (rumput odot misalnya), tidak perlu menanam lamtoro dll sebagi sumber pakan, tetapi ia memnafatkan kebun desa yang tidak dipgarap dengan baik. Semak belukar adalah sumber pakan bagi ratusan kambingnya. Ia juga tidak perlu ngarit atau ramban, tapi memberikan kesempatan kepada kambing-kambing merumput dan mencari deduanan sendiri.  Luar biasa. 

55) Angon Kambing Jawa 3

Sangat sederhana dan bersahaja. Mengikuti alam sekitarnya. Tidak neko-neko, bersahabat dengan alam.


Gambar 6 Sederhana dan Bersahaja: Kandang Lantai Tanah

Gambar 7 & 8 Arena dan Padang Gembala Kambing Jawa

Gambar 8 Arena & Padang Gembala Kambing Jawa

Gambar 9 Arena & Padang Gembala Kambing Jawa

56) Angon Kambing Jawa 4 di Kebun Kelapa Sawit

Gambar 10 Kebun Kelapa Sawit: Padang Gembala Kambing Jawa




Gambar 11 Kebun Kelapa Sawit: Padang Gembala Kambing Jawa


Pak Ridwan yang telah mempercayakan kandang umbaran untuk Peternakan Domba breeding kepada Pagar Kawat Anoa dari Bekaert.

Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan menghubungi PT. Bekaert Wire Indonesia di WA 085861241537

59) Angon Wdus di Tanggul Irigasi Kaligesing Kutoarjo Jateng




Angon kambing domba di tengah kota Banjar Negara, di tanah yang akan dibangun perumahan dll.


Ternak di negara mana pun ya digembalakan, diengon. Silakan kambing-kambing itu mencari rumput sendiri. 





2 Jam/hari ngurus kambing. Melepas kambing dan digiring sampai tenpat tujuab, biar pergi ke padang/kebun rumput. Kambing2 itu ditinggal pulang dan Kambing dibiarkan pulang sendiri jam 5 sore. Kadang sampai jam 9 malam kambing belum pulang. Nanti dicari dan dicek berapa yang belum pulang. 

Pemilik Mengantar dan menggiring kambing ke padang rumput

Kambing-kambing itu mencari makan sekitar 5 sampai 7 klimeter di area sekitar yang banyak rumput. Selama ini ada juga yang hilang, mati kecebur sungai, dll. Kadang kambing ikut ke kandang tetangga, terutama kalau musim kawin. 

Kambing hafal kandangnya sendiri. Masing-masing akan pulang ke kandangnya sendiri meskipun sudah malam.

65) Kampung Kambing Ternak Kambing Kacang di pinggir Tambak

Ternak Kambing kacang umbaran ini di Damarsi, Sawohan, Buduran, Area Sawah, Damarsi, Kec. Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61252

Pemiliknya bernama Bapak AbdulMajid telpon 0821-6555-5560

Kenapa kambing kacang bukan yang lain? Karena kambing kacang tahan banting, bandel terhadap cuaca dan mau hidup berkoloni juga serta bisa pulang ke kandang sendiri tanpa kesasar. 

Kelebihan kambing kacang tahan cuaca dan udah dipelihara. Kambing dianggap sebagai ATM, di saat perlu uang kita bisa jual sesuai keperluan kita.

Kambing diumbar di areal pinggir tambak

66) Ternak Kambing Jawa Sistem Umbaran


67) Kambing Gembla di Kebon

Saat jam pulang, kambing dikawal dan dikeploki agar meraka pulang masuk komplek kandang. Luar biasa. 


Kambing Umbaran di Kebun Bersemak

68) Kambing Umbaran di Hutan Semak Kaki Gunung

Kambing Ramban snediri di semak-semak

Kambing ramban sendiri di semak belukar

Biarkan kambing-kambing itu mencari makan sesuka hati


Kawanan kambing asik menikmati dedauanan di tengah semak huta desa
Kambing Umbaran di Semak Hutan Desa
Angon Kambing di Semak-semak hutan kampung

69) Ternak Kambing Umbaran 24 Jam

Ternak kambing lepas liar selama 24 jam. 

Domba Merino dilepas liarkan 24 jam (meniru peternakan di Selandia Baru)

Domba tanpa kandang, dilepas liarkan selama 24 jam di arena lahan berhektar-hektar. 



ternak kambing umbaran, 

ternak domba umbaran, 

ternak kambing dan domba tanpa ngarit dan tanpa ramban