Minggu, 12 Juni 2022

Kandang Lantai Tanah atau Kandang panggung?

 Kandang Lantai Tanah atau Kandang Panggung?

Video 1 Membajak Sawah Ditemani Burng Bangu di Tengah-tengah Bangunan Villa (Seminyak)


Dari sekian banyak video yang diunggah di youtube, kebanyakan peternak kambing atau kambing domba di Indonesia memilih membuat kandang ternaknya dengan sistem kandang panggung. Sampai detik ini saya belum menemuai seorang peternak [un baik peternak skala kecil maupun sakala besar yang membuat kandang sistem lantai. 

Yang pernah saya saksikan film di youtube, peternakan besar dan modern di Australia dan di negara-nera yang sudah maju, tidak ada yang memakai sistem kandang panggung. Semua kandang lantai berlapis rumput kering atau diumbar di padang gembala  tanpa ada kandang dan tempat berteduh, keculali berteduh di bawah pohon jika ada pohon. Padahal mereka mengalami 4 musim yg sangat ekstrim, jika musim panas cuaca panas sekali dan rerumputan mengering, dan ternyata kambing bisa bertahan. Kenapa kita neko2 dengan modal cupet dengan membangun kandang panggung?

Dulu ketika saya kecil di kampung saya justru sebaliknya. Tidak ada satupun orang yang membuat kandang kambing sistem panggung, tapi semua menggunakan kandang lantai, bahkan lantai tanah. Seahri-hari kambing dikandangkan dan nanti dipasok makanan berupa daun-daunan dan diberika pada sore hari menjelang matahai terbenam. Dt kampung saya belum pernah ada yang menggembala kambing peliharaannya. Alasanya jika kabing digembalakan, kotoran dan kencingya akan jatuh tercecer di mana-mana. Jika dikandangkan full sepanjang hari, maka kotoran dan kencingnya serta sisa-sisa makanan terkumpul di satu tempat dan terfermentasi secara alamiah sehingga menjadi pupuk yang bagus untuk tanaman. Di samping itu, sistem kandang lanati tanah beralaskan sisa-sisa makanan daun-daunan dapat menjadi "kasur" yang hangat bagi kambing dan aman bagi bayi kambing yang baru lahir.

Kandang kambing sistem lantai juga relatif murah bahkan jauh lebih hemat biaaya dibanding dengan kandang sistem panggung. Kandang panggung juga memerlukan tenaga khusus untuk membersihkan setiap hari. Jika sistem kandang lantai, tidak memerlukan pembersihan khusus, karena sisa makanan daun-daunan akan menjadi bahan pupuk bersama dengan kotoran dan kencing kambing.

Vedio 2 Meratakan Tanah Sawah setakh dibajak

Filosofi Bangungan Sistem Panggung

Bangunan apa pun, entah itu bangunan gedung, rumah, maupun kandang ternak sebenarnya memiliki filosofi dasar. Bukan asal membuat pangunan panggung. Di daerah yang banyak rawa, seperti beberapa bagian di Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi, maka masyarakat di situ akan memilih bangunan sistem panggung. Mereka menyesuaikan dengan alam sekitarnya. kayu juga relatif lebih mudah didapatkan sehingga mereka memilih bangunan dari kayu, dari tiang, lantai, dinding bahkan atap juga dari kayu. 

Bangunan sistem panggung lazimnya dibangun di daerah berair dan gampang tergenang. Untuk menghindari genangan air yang cukup luas para masyarakat di situ akan membangun rumah dll sistem panggung. Bangunan panggung juga dimaksudkan untuk menghindari ganggung binatang liar, baik baik binatang melata maupun binatang berkaki empat. 

Di daerah kering yang tidak tergenang air dan bebas dari gangguan binatang liar sebenarnya tidak memerlukan bangunan sistem panggung. Bangunan non-panggung yakni bangunan yang landung bersentuhan dengan tanah jauh lebih hemat dibanding kan dengan sistem panggung.


Video 1 Kunjungan ke Peternakan Kambing di Bali

Inilah kunjungan penulis ke sebuah peternakan kambing yang cukup besar yang berdiri di lahan seluas 600m2. 



Video 2 Gambaran sekilas tentang proses pembuatan silase pakan ternak


 Kandang Lantai Tanah atau Kandang Panggung?

Tidak ada komentar: