Kamis, 09 Juni 2022

Kolam Ikan dan Padang Gembala Domba

 Kolam Ikan dan Arena Padang Gembala Domba di Pagar Alam

(Jimbaran Bali, Jumat 10 Juni 2022)


Dua video ini menawarkan sisi lain penambahan pemanfaatan lahan kolam ikan yang sangat fantastis luansya, dua hektar!. Apa yang dapat ditambahkan? Ya, tanpa menganggu keberadaan dan keberlangsungan kolam ikan ikan seluas 2 hektar ini, perlu ditambahkan fungsi dan pemanfaatan sisi dan pinggir sekitar kolam., sehingga menjadi kolam ikan plus. 

Dua video ini bukan video kolam ikan di Jimbaran dan bukan pula di belahan Pulau Bali yang lain. Di mana pun kolam ikan ini sangat perlu sisi kolam ini dimanfaatkan untuk peternakan yang lain selain ternak ikan. Apakah nanti tidak mengganggu keberadaan kolam ikan yang sudah terlebih dahulu ada? Tentu tidak! Kenapa harus mengganggu, justru menambahkan fungsi dan memaksimalkan pemanfaatan lahan kolam ini. Ya, itu paling tidak imajinasi Pak Cik ketika menonton video ini. "Ah, barangkali ini cuma khayalan kosong saja". Boleh saja orag mengatakan ini sekadar khayalan belaka. Memang ini baru sebatas khayalan setelah menonton video ini. Tetapi khayalan iyu perlu dicoba dan diwujudkan dengan cara yang sederhana dan tanpa memerlukan biaya yang banyak. Semacam uji coba lah. Jika perlu Pak Cik yang menjadi "penjaga" dan "pengembala". 


Apa yang perlu dijaga dan digembala? Bukankah kolam ikan itu sudah berjalan dan aman-aman saja. Betul, biarkan kolam ikan dan ikannya hidup dan berjalan sesuai apa yang sudah terjadi dan berlangsung selama ini. Ikan-ikan lele dan ikan gabus di dalamnya itu hidup dan berkembang tanpa terganggu oleh munculnya "ternak baru" di sampingnya.

Sama dengan imajinasi Pak Cik sewaktu melihat foto dan video kebun karet dan kebu sawit yang Pak Cik unggah di blog kemarin (lihat Potensi Ternak Hewan di Pagar Alam). Pinggir kolam itu dapat dimanfaatkan juga sebagai arena gembala kambing dan domba. Itu khayalan dan imajinasi yang terlintas di pikiran Pak Cik setelah melihat video dan foto yang ada. Yah, ini kan baru sebatas khayalan. Ya betul, akan lebih pas lagi jika Pak Cik dapat menyaksikan langsung dengan mata kepala Pak Cik dan dapat melihat sekitarnya, kira-kira ternak apa yang dapat ditambahkan untuk memanfaatkan kebun sawit, kebun karet, dan kolam ikan yang sangat luas itu? Ya ternak kambing domba, kambing Jawa, dan atau sapi. Cukup dilepas hewan-hewan tersebut dan biarkan mereka merumput sendiri di kebun dan sisi kolam. Sepertinya ide dan khayalan Pak Cik perlu dicoba. Sederhana kok dan tidak perlu modal biaya yang banyak. Cukup datangkan bibit kambing Jawa atau kambing domba, atau sapi. Jika kambing Jawa atau domba berapa banyak yang diperlukan? Tergantung. Dalam khayalan Pak Cik yang sederhana ini ya.... bisa dimulai dari 5 ekor dulu, sebagai uji coba. 1 jantan plus 4 ekor betina. Ini uji coba untuk melihat aman atau tidak dari gangguan apa saja. Sepertinya daerahnya sih aman-aman saja dari gangguan binatang lain dan gangguan lain-lain. Jika cukup aman... terserah mau nambah berapa ekor lagi. Sepuluh, lima belas, dua puluh, dua lima..... lihat saja sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada. Tampaknya sekali lagi ternak kambing dan domba dan atau sapi belum dilakukan oleh masyarakat Pagar Alam, baik ternak secara sederhana dengan dilepas di kebun maupun ternak secara modern yang dikandangkan secara besar.

Semoga ide sederhana ini dapat diwujudkan. Ide, bagi Pak Cik itu sama dengan doa. Ya, doa. Doa itu bukan hanya untuk diri sendiri tapi doa harus dipanjatkan untuk orang lain juga. Ya, Pak Cik juga sedang berdoa, semoga tanah kebun yang sangat sempit di kampung yang sekarang berubah menjadi hutan tanpa pernah diinjak oleh pemiliknya  pada suatu saat dapat berubah menjadi lahan perkebunan dan peternakan mini. Kenapa disebut perkebunan dan peternakan mini? Ya, karena lahannya tidak seluas lahan di Pagar Alam. 

 Kolam Ikan dan Arena Padang Gembala Domba di Pagar Alam

Tidak ada komentar: