Kamis, 18 Desember 2014

jaring ikan


Jaring Ikan

Pada masyarakat tradisional, kita dapat mengidentifikasi bahwa cara anggota masyarakat itu melakukan aktivitas baik aktivitas ekonomi maupun aktivitas sosial, mereka menggunakan alat bantu tradisional juga. Salah satu yang akan saya tulis di sini adalah alat untuk mencari ikan. Alat yang digunakan untuk mencari ikan itu adalah bubu (wuwu, Jawa), langge, seser, jala, dan jaring. Di kampung saya dulu ada orang yang sangat pandai membuat bubu. Bubu sebagai alat pencarian ikan ini terbuat dari rangkain bambu berbentuk lidi. Saya tidak tahu apa sekarang masih ada bubu di kampung saya atau tidak. Ada juga seorang pembuat jala sekaligus tukang mencari ikan memakai jala. 

Penggunaan bubu hanya di letakkan di pinggir sungai yang aliran airnya tidak terlalu deras. Sepanjang bubu itu dapat diletakkan dan tidak hanyut, maka itu yang dikehendaki. Jadi bubu itu hanya ditaruh sedemikian rupa dan ditinggal oleh pemiliknya. Jikalau dipasang pada sore hari, maka pada malam atau pagi hari barulah bubu itu diangkat untuk dilihat apa hasilnya.

Jaring hampir sama cara penggunaannya. Jaring itu dipasang dengan tujuan untuk menjebak dan menjerat ikan. Pemilik jala cukup mengawasi di darat. Jika merasa ada ikan yang terjebak dan terjerat, barulah ia masuk ke air dan memungut ikan yang tersangkut di jaring itu.

Penggunaan langge, seser, jala, dan memerlukan aktivitas dan keaktifan pemiliknya. Pelangge harus memegangi alat langge itu sepanjang malam sambil mengawasi apakah ada ikan yang terjebak masuk langgenya atau tidak. Jika ada ikan yang kesasar masuk, maka segera diangkat langge itu agar ikan itu dapat di tangkap.  Saya agak ragu apakah sekarang masih ada alat penangkap ikan secara tradisonal yang disebut langge, seser, bubu, jaring, dan jala.

Jaring Ikan

Tidak ada komentar: